(Sumber: American Journal of epidemiology, Vol 164, 15 july 2006 )
Risiko terkena gangguan jantung pada pemilik kaki panjang lebih kecil dibandingkan pemilik kaki pendek. Ini menurut penelitian di University of Inggris yang dipimpin oleh Dr. Kate Tilling.
Berdasarkan hasil penelitian dari 12.254 pria dan berumur antara 44-65 tahun yang diteliti, ditemukan hubungan langsung antara panjang kaki dan intimal thickness (IMT), suatu ukuran untuk ketebalan pembuluh darah yang digunakan untuk deteksi aterosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu kondisi dinding pembuluh mengeras karena plak dan kotoran, sehingga menyebabkan tersumbatnya aliran darah.
Diketahui bahwa semakin panjang kaki seseorang, semakin tipis pula tumpukan didinding pembuluh darahnya. Keadaan ini mengindikasikan sedikitnya penumpukan plak dan kotoran didalam pembuluh darah dan rendahnya resiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Menurut Dr. Tilling dan timnya dalam laporan di American Journal of Epidemiology panjangnya kaki sangat dipengaruhi oleh mass-masa awal kelahiran, misalnya berbagai pengkajian menghubungkan antara pemberian ASI, pola makan penuh energi di usia 2-4 tahun dan pengaruh ketersediaan gizi pada masa kanak-kanak dengan kaki lebih yang panjang.
Untuk meneliti apakah panjangnya kaki mempunyai hubungan dengan gejala-gejala penyakit jantung dan pembuluh darah, yang akan menunjang pendapat yang mengaitkan adanya hubungan antara factor kehidupan diawal kelahiran dengan kejadian serangan jantung dan resiko stroke. Para peneliti membandingkan panjang kaki dengan IMT pembuluh pada pria dan wanita yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Peneliti menentukan panjangnya kaki dengan cara mengurangi tinggi seseorang berdiri dengan tinggi saat mereka duduk.
Dari situlah diketahui bahwa panjangnya kaki berhubungan langsung dengan IMT. Dr. Tilling bersama timnya menyimpulkan penelitian ini, menunjang hipotesis bahwa factor hidup awal kelahiran seperti ASI, kecukupan gizi dan pertumbuhan masa remaja yang sempurna bisa mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskular.
Risiko terkena gangguan jantung pada pemilik kaki panjang lebih kecil dibandingkan pemilik kaki pendek. Ini menurut penelitian di University of Inggris yang dipimpin oleh Dr. Kate Tilling.
Berdasarkan hasil penelitian dari 12.254 pria dan berumur antara 44-65 tahun yang diteliti, ditemukan hubungan langsung antara panjang kaki dan intimal thickness (IMT), suatu ukuran untuk ketebalan pembuluh darah yang digunakan untuk deteksi aterosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu kondisi dinding pembuluh mengeras karena plak dan kotoran, sehingga menyebabkan tersumbatnya aliran darah.
Diketahui bahwa semakin panjang kaki seseorang, semakin tipis pula tumpukan didinding pembuluh darahnya. Keadaan ini mengindikasikan sedikitnya penumpukan plak dan kotoran didalam pembuluh darah dan rendahnya resiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Menurut Dr. Tilling dan timnya dalam laporan di American Journal of Epidemiology panjangnya kaki sangat dipengaruhi oleh mass-masa awal kelahiran, misalnya berbagai pengkajian menghubungkan antara pemberian ASI, pola makan penuh energi di usia 2-4 tahun dan pengaruh ketersediaan gizi pada masa kanak-kanak dengan kaki lebih yang panjang.
Untuk meneliti apakah panjangnya kaki mempunyai hubungan dengan gejala-gejala penyakit jantung dan pembuluh darah, yang akan menunjang pendapat yang mengaitkan adanya hubungan antara factor kehidupan diawal kelahiran dengan kejadian serangan jantung dan resiko stroke. Para peneliti membandingkan panjang kaki dengan IMT pembuluh pada pria dan wanita yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Peneliti menentukan panjangnya kaki dengan cara mengurangi tinggi seseorang berdiri dengan tinggi saat mereka duduk.
Dari situlah diketahui bahwa panjangnya kaki berhubungan langsung dengan IMT. Dr. Tilling bersama timnya menyimpulkan penelitian ini, menunjang hipotesis bahwa factor hidup awal kelahiran seperti ASI, kecukupan gizi dan pertumbuhan masa remaja yang sempurna bisa mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar